-->

Belajar Elektronika Dasar

Monday, December 12, 2016

Transistor

| Monday, December 12, 2016
transistor elektronika



Di Zaman yang serba canggih ini, pasti tidak ada yang menggunakan tabung transistor yang berukuran besar. Perusahaan elektronika mengubah transistor menjadi lebih kecil, sehingga tampak praktis dan tidak memakan banyak tempat. Komponen yang satu ini bisa kita temukan di setiap alat elektronika mulai dari lampu berkedip sampai barang elektronika yang berharga mahal. Walaupun saat ini banyak barang-barang elektronika yang menggunakan IC sebangi komponen utama, tetapi tidak dapat meninggalkan transistor.

Baca Juga :
Kelebihan komponen transistor adalah ukuran fisiknya sangat kecil dan ringan dibandingkan tabung hampa yang ukuranny sangat besar. Komponen transistor masa zaman sekarang ini dalam satu keping silikon terdapat ratusan ribu transistor. Selain itu transistor hanya membutuhkan daya yang kecil dan sangat efisien.

Ada dua jenis transistor  yaitu transistor PNP dan NPN :

  • Transistor NPN adalah transistor yang memiliki kantoda pada kaki basis.
  • Transistor PNP adalah transistor yang memiliki kantodanya  terletak pada emitor dan kolektor.

Mengapa disebut anoda dan kantoda. Mungkin anda bertanya demikian sebab sebutan itu biasanya hanya untuk dioda. Perlu diketahui bahwa transistor adalah komponen yang terdiri dari dua macam dioda kemudian dikemas sedemikian rupa dan diberi tiga kaki. Pada bagian tengan dipasang kaki sedangkan dioda hanya dua kaki.

Gb. skema Transistor NPN dan PNP

Berikut ini adalah bahan untuk membuat transistor :
  1. Transistor NPN terbuat dari bahan arsenikum yang bersifat negatif, akibatnya germanium sebagai       bahan utamanya pun menjadi negatif. Jadi transistor ini lebih banyak negatif dari pada positif nya.
  2. Transistor PNP terbuat dari campuran atom indium pada germaniun. Bahan ini bersifat positif sehingga germanium menjadi positif. Maka susunannya menjadi positif-negatif-positif.
Untuk menentukan kaki-kaki transistor dapat menggunakan bantuan alat avometer atau menarik garis bayangan. Bisa juga melihat tanda yang ada pada kaki basis. Tanda ini biasanya berbentuk titik atau bulatan kecil pada fisiknya. Lebih jelasnya lihat uraian dibawah ini:
  1. Terlabih dahulu menentukan salah satu kaki kolektor kemudian menarik garis bayangan berbentuk     segitiga sama kaki. Sebelah kanan kaki kolektor adalah emitor, dan yang paling sudut adalah basis
  2. Transistor model lama ditentukan dengan plat fisik yang menjorok, kaki yang dekat dengan plat tersebut adalah kolektor. Bagian kaki emitor dan tengah agak ke atas adalah basis.
  3. Menggunakan Avometer. Alat ini dilengkapi dengan jarum penunjuk dan skala. pada saklar terdapat tanda putih sebagai penunjuk ukuran. 

Cara menguji transistor menggunakan avometer :

  • Sebelumnya mengetahui jenis transistor PNP dan NPN.
  • Saklar menunjukkan pada R x 100 Ohm.
  • Pencolok hitam dihubungkan pada kaki emitor, pencolok hitam harus berada pada tanda min (-)
  • Pencolok merah berada pada tanda plus (+) dihububgkan pada kaki basis. Apabila jarum bergerak lalu berhenti berarti transistor masih baik, kemudian dicatat batas jarum penunjuk.
  • Selanjutnya pencolok hitam dihubungkan pada kaki kolektor. Jarum akan bergerak, kemudian bandingkan. Bila jarum mejunjukkan angka lebih besar maka transistor berjenis NPN dan jika sebaliknya maka jenisnya PNP.



Related Posts

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan sopan