Menurut wikipedia LED juga bisa disebut dioda cahaya yang memancarkan cahaya yang terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang dan tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Untuk warna yang dihasilkan tergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.
LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh atau di-dop,dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n junction. Pembawa muatan elektron dan lubang mengalirkejunction dari elektrode dengan voltase yang berbeda . ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ketingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.
Karakteristik LED sama dengan karakteristik dioda yang hanya memerlukan tegangan tertentu agar bisa beroperasi, namun apabila LED di beri tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah tegangan maju. Tegangan yang dibutuhkan sebuah dioda agar dapat beroperasi adalah tegangan maju (Vf).
Baca Juga : Cara Menghitung Nilai Resistor
Baca Juga : Cara Menghitung Nilai Resistor
LED mempunyai kutub positif dan negatif, bisa menyala jika diberikan arus maju karena LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya bisa mengalirkan arus listrik satu arah dan tidak kearah sebaliknya. Jika LED diberi arus terbalik maka hanya akan ada sedikit arus yang melewati chip LED sehingga tidak akan mengeluarkan emisi cahaya. Chip LED umumnya mempunyai tegangan minimum yang menyebabkan isolator bereaksi sebagai konduktor yang mengalirkan arus listrik relatif rendah. Jika diberi tegangan yang terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang diberikan adalah teganyan maju dan jika LED diberikan tegangan beberapa volt ke arah terbalik maka LED akan jebol.
LED terdiri dari tiga macam yaitu :
Cara Kerja LED
LED bisa menyala apabila di supply tegangan DC sebesar 3,6 Volt dengan arus sekitar 30 mili Ampere dan dayanya 100 miliwatt. Tegangan positif di alirkan ke kaki Anoda dan tegangan negatif dialirkan ke katoda. Led menghsilkan banyak warna disebabkan oleh jenis doping yang berbeda-beda, doping yang dipakai pada LED adalah galium, arsenic, dan phosporus.
Dalam pemasangan LED tidak boleh terbalik, karena jika terbalik LED tidak akan menyala. Warna yang dihasilkan pada LED memiliki karakteristik yang berbeda-beda, semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan. Menurut karakteristik warna yang dihasilkan Besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V - 3,5V. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar, agar tidak terbakar kita perlu menggunakan resistor sebagai penghambat arus.
Penggunaan Tag Tabel
Dibawah ini adalah tabel klasifikasi tegangan LED menurut warna yang dihasilkan :
LED terdiri dari tiga macam yaitu :
- LED 2 Warna
- LED 3 Warna
- LED Displays
Cara Kerja LED
LED bisa menyala apabila di supply tegangan DC sebesar 3,6 Volt dengan arus sekitar 30 mili Ampere dan dayanya 100 miliwatt. Tegangan positif di alirkan ke kaki Anoda dan tegangan negatif dialirkan ke katoda. Led menghsilkan banyak warna disebabkan oleh jenis doping yang berbeda-beda, doping yang dipakai pada LED adalah galium, arsenic, dan phosporus.
Dalam pemasangan LED tidak boleh terbalik, karena jika terbalik LED tidak akan menyala. Warna yang dihasilkan pada LED memiliki karakteristik yang berbeda-beda, semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan. Menurut karakteristik warna yang dihasilkan Besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V - 3,5V. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar, agar tidak terbakar kita perlu menggunakan resistor sebagai penghambat arus.
No | Warna | Tegangan |
1 | Infra merah | 1,6 V |
2 | Merah | 1,8 V - 2,1 V |
3 | Oranye | 2,4 V |
4 | Kuning | 2,4 V |
5 | Hijau | 2,6 V |
6 | Biru | 3,0 V - 3,5 V |
7 | Putih | 3,0 V - 3,6 V |
8 | Ultraviolet | 3,5 V |
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan